Pencak Silat Seni
Beladiri Indonesia
1. Sejarah Singkat
Pencak silat
merupakan unsur - unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil
budidaya yang turun temurun. Pencak silat sudah lama diperkenalkan di
Indonesia. Hal ini bisa dilihat pada saat penjajahan Belanda, pencak silat
sudah ada. Pencak silat dikala itu digunakan untuk melawan penjajah. Bahkan
kita sering mendengar legenda bahwa pencak silat pernah dilakukan oleh salah
satu pendekar dari Betawi yang bernama si Pitung. Dikala itu, si Pitung
melakukan perlawanan secara Individu dengan pencak silat.
Pencak silat
atau silat adalah suatu seni bela diri asli Indonesia. Walaupun silat adalah
seni bela diri tradisional, Seni bela diri ini secara luas dikenal di
Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand
selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara. Vietnam juga
telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh, ini semua berkat peranan para
pelatih asal Indonesia . Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah
Ikatan Pencak Silat Indonesia(IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi
pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa
(Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei
Darussalam.
Perkembangan
silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi
oleh kaum penyebar agama Islam padaabad ke-14 di nusantara. Kala itu
pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau
pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual. Dalam budaya
beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat merupakan bagian tak
terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau
kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam
prosesi pernikahan adat Betawi terdapat
tradisi "palang pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas
dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah,
yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam
perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar)
kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita.
Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara
penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja
dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria.
Upaya
pengembangan pencak silat yang dipelopori Indonesia dan anggota PERSILAT
lainnya sampai saat ini berhasil manambah anggota PERSILAT. Penambahan anggota
ini memberikan dampak pada usaha IPSI dan anggota PERSILAT lainnya untuk
memasukkan pencak silat ke multi event di tingkat Asia, yaitu Asian Games,
dengan membentuk organisasi Pencak Silat Asia Pasifik pada bulan Oktober 1999.
Organisasi pencak silat di Indonesia yang disebut dengan Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, diprakarsai
oleh Mr. Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Pusat Kebudayaan.
2. Karakteristik
Pencak silat
adalah olahraga beladiri yang juga mengandung nilai - nilai seni tradisional
dari Indonesia. Pencak adalah gerak langkah keindahan dengan menghindar, yang
disertakan gerakan berunsur komedi. Pencak dapat diperlombakan sebagai sarana
hiburan, sedangkan silat adalah unsur teknik bela diri menangkis, menyerang dan
mengunci yang tidak dapat diperagakan didepan umum (Abdus Syukurmaryono: 1998).
Pencak silat sebagai pendidikan
jasmani yang didalamnya terkandung aspek olahraga, dan merupakan wahana
pendidikan yang memiliki tujuan tertentu. Tujuan tersebut antara lain : (1)
untuk kesehatan, (2) rekreasi, dan (3) prestasi.
Terdapat 4 aspek utama dalam
pencak silat, yaitu:
Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan
mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Sentuhan pencak silat
yang dilaksanakan dalam dunia pendidikan yang dimulai dari tingkat dasar akan
sangat membantu pembentukan kader bangsa yang berjiwa patriotik, berkepribadian
luhur, disiplin, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni"
pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada
umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana
tradisional. Bela diri pencak silat bertujuan untuk mengembangkan aspek seni
yaitu indah dalam gerak yang serasi dan menarik dilandasi rasa cinta kepada
budaya bangsa.
Aspek Bela Diri: pencak silat bela diri bertujuan untuk
mengembangkan aspek bela diri, yaitu terampil dalam gerak efektif untuk menjaga
keselamatan atau kesiagaan fisik dan mental yang dilandasi sikap kesatria,
tanggap, dan mengendalikan diri.
Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak
silat penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Aspek
lain yang bisa dikembangkan ialah kompetisi, artinya olah raga ini bisa
dipertandingkan dalam bentuk perorangan atau regu.
3. Istilah Dalam Pencak Silat
Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkokoh posisi
tubuh. Kuda-kuda yang kuat dan kokoh penting untuk mempertahankan posisi tubuh
agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau
menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).
Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap
(posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika
bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara
berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka
pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah
ini penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola
langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan
sambil memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah
pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat
bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan
kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget).
Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang
mengutamakan keindahan gerakan.
Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan
dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan
buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak
kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan,
sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian
gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan
untuk menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat
dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah,
atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat
digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
Sapuan dan Guntingan: adalah
salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan menyerang kuda-kuda
musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh,
sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh.
Kuncian: adalah teknik untuk
melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau untuk melucuti
senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat
yang biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu
musuh.
4. Senjata
Selain bertarung dengan tangan
kosong, pencak silat juga mengenal berbagai macam senjata. antara lain:
Keris: sebuah senjata tikam berbentuk
pisau kecil, sering dengan bilah bergelombang yang dibuat dengan melipat
berbagai jenis logam bersama-sama dan kemudian cuci dalam asam.
Kujang: pisau khas Sunda
Samping/Linso: selendang kain sutera dipakai sekitar
pinggang atau bahu, yang digunakan dalam penguncian teknik dan untuk pertahanan
terhadap pisau.
Galah: tongkat yang terbuat dari kayu, baja atau bambu .
Cindai: kain, biasanya dipakai sebagai sarung atau dibungkus
sebagai kepala gigi. Tradisional perempuan menutupi kepala mereka dengan kain
yang dapat diubah menjadi cindai.
Tongkat/Toya: tongkat berjalan yang dibawa oleh orang tua,
pengelana dan musafir.
Kipas: kipas lipat tradisional yang kerangkanya dapat terbuat dari
kayu atau besi.
Kerambit/Kuku Machan: sebuah pisau
berbentuk seperti cakar harimau yang bisa diselipkan di rambut perempuan.
Sabit/Clurit: sebuah sabit, biasa
digunakan dalam pertanian, budidaya dan panen tanaman.
Sundang: sebuah ujung pedang
ganda Bugis, sering berombak-berbilah
Rencong: belati Aceh yang sedikit
melengkung
Tumbuk Lada: belati kecil yang juga sedikit melengkung mirip
rencong, secara harfiah berarti "penghancur lada".
Gada: senjata tumpul yang terbuat dari
baja.
Tombak: lembing yang terbuat dari
bambu, baja atau kayu yang kadang-kadang memiliki bulu yang menempel di dekat
pisau.
Parang/Golok:
pedang pendek yang biasa digunakan dalam tugas sehari-hari seperti memotong
saat menyisir hutan.
Trisula: tiga sula atau senjata
bercabang tiga
Chabang/Cabang: trisula bergagang pendek, secara harfiah berarti
"cabang".
5. Aliran Perguruan Pencak Silat Indonesia
. Berikut ini adalah beberapa
aliran silat di Indonesia:
Silek Harimau Minangkabau — adalah aliran silek (silat
Minangkabau), seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau, Sumatera
Barat, Indonesia yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke
generasi. Masyarakat Minangkabau memiliki budaya merantau semenjak
beratus-ratus tahun yang lampau. Untuk merantau tentu saja mereka harus
memiliki bekal yang cukup dalam menjaga diri dari hal-hal terburuk selama di perjalanan
atau di rantau, misalnya diserang atau dirampok orang. Disamping sebagai bekal
untuk merantau, silek penting untuk pertahanan nagari terhadap ancaman dari
luar.
Silat Cimande — adalah aliran maenpo (pencak silat Sunda) di daerah
Tari Kolot, Cimande, Bogor, Jawa Barat. Cimande adalah sebuah aliran pencak
silat yang tergolong tua, besar, terkenal dan memiliki pengaruh pada aliran
lainnya di pulau Jawa. Cimande memiliki lima aspek yaitu aspek olahraga,
seni budaya/tradisi, beladiri, spiritual dan pengobatan. Aspek terakhir yaitu
pengobatan termasuk pijat/ atau urut gaya Cimande dan pengobatan patah tulang.
Merpati Putih — merupakan pencak silat yang berkembang dari tradisi
Jawa sejak tahun 1550. Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi
Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu
adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas
Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas. Didirikan pada
tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, mempunyai kurang lebih 85 cabang dalam
negeri dan 4 cabang luar negeri dengan jumlah kelompok latihan sebanyak 415
buah (1993) yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota
sebanyak kurang lebih dua setengah juta orang lulusan serta yang masih aktif
sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Pencak silat Merpati
Putih dikenal dengan Beladiri Tangan Kosong (Betako).
Bakti Negara — adalah aliran dan perguruan pencak silat Bali yang
berpedoman pada ajaran Hindu Dharma masyarakat Bali Tri Hita Karana. Bakti
Negara dibentuk pada 31 Januari 1955 di Banjar Kaliungu Kaja, Denpasar, Bali oleh
empat pendekar mantan pejuang kemerdekaan Indonesia: pendekar Anak Agung Rai
Tokir, I Bagus Made Rai Keplag, Anak Agung Meranggi, Sri Empu Dwi Tantra, dan
Ida Bagus Oka Dewangkara.
Perguruan Silat Nasional Asad (Persinas ASAD) — berdiri pada
tanggal 30 April 1993 berpusat di Jakarta, telah berkembang pesat dan banyak
menjuarai perlombaan baik provinsi, nasional, bahkan internasional. Prestasi
Dunia Persinas Asad yang mewakili Indonesia meraih prestasi membanggakan di
Festival Beladiri Dunia Chungju World Martial Arts Festival di Chungju Korea
Selatan.
Himpunan Anggota Silat Dasar Indonesia (HASDI) — didirikan oleh
Bapak RS. Hasdijatmiko pada tahun 1961, yang berpusat di Jember Jawa Timur,
merupakan perguruan silat yang mengembangkan tekhnik gerak silat cepat dan
lugas.
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) — didirikan oleh Ki
Hadjar Hardjo Oetomo di Desa Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Madiun pada
tahun 1922, merupakan perguruan silat yang mengajarkan kesetiaan pada hati
sanubari sendiri yang bersandarkan pada Tuhan Yang Maha Esa. Perguruan ini
mengutamakan persaudaraan dan berbentuk sebuah organisasi.
Silat Perisai Diri — teknik silat Indonesia yang diciptakan
oleh Pak Dirdjo (mendapat penghargaan pemerintah sebagai Pendekar Purna Utama)
yang pernah mempelajari lebih dari 150 aliran silat nusantara dan mempelajari
aliran kungfu siauw liem sie (shaolin) selama 13 tahun. Teknik praktis dan
efektif berdasar pada elakan yang sulit ditangkap dan serangan perlawanan
kekuatan maksimum. Saat ini merupakan silat yang paling dikenal dan banyak
anggotanya di Australia, Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.

Silat Riksa Budi Kiwari — Perguruan ini didirikan oleh Pak Ujang
Jayadiman pada tahun 1982 di Bandung. Meskipun usia perguruan ini tergolong
masih muda,namun telah mencetak banyak atlet-atlet berprestasi baik di tingkat
Nasional maupun Internasional.
Silat Tunggal Hati Seminari- Tunggal Hati Maria —organisasi pencak
silat bernafaskan agama Katolik, didirikan oleh 7 dewan pendiri, termasuk Rm.
Hadi,Pr. dan Rm. Sandharma Akbar,Pr.
Pencak Silat Siwah — aliran silat asli yang berasal dari daerah
Aceh yang memadukan empat aliran asli Aceh yaitu dari Peureulak dan Aceh Besar
(Keudee Bing - Lhok Nga)
Pencak Silat Bajing Kiring - Perguruan ini didirikan oleh Pak H.
Cece pada tahun 1980-an di Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Provinsi Jawa
Barat. Sekarang dilestarikan oleh penerusnya Pak Encep.
Pencak Silat Tadjimalela - Perguruan ini didirikan oleh Raden
Djajat Koesoemah Dinata pada tanggal 4 agustus 1974. PS Tadjimalela memfokuskan
pada tiga potensi untuk dikembangkan, yaitu olah pikir, olah gerak, dan olah
rasa dalam rangka memaknai kehidupan sehingga terciptanya hubungan yang
harmonis sesama makhluk hidup, alam, dan Tuhan.


Daftar Pustaka :
http://artikel.okeschool.com/artikel/olahraga/1099/beladiri-asli-indonesia--pencak-silat.html
http://aniswow.blogspot.com/
https://vunney.wordpress.com/sejarah-pencak-silat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar